Untuk menjalankan bisnis, ada banyak aspek yang perlu kita persiapkan. Berikut lima hal mendasar yang harus kita perhatikan agar laju usaha bisa maksimal, menurut Melinda Emerson "SmallBizLady", pakar bisnis sekaligus pembicara terkemuka dari AS.
• Datanglah 15 menit lebih awal jika ada pertemuan bisnis; datang tepat pada waktunya berarti "terlambat". Jam rehat sebelum acara dimulai adalah waktu paling tepat untuk mencari kenalan baru untuk bisnis. Setelah acara dimulai, Anda hanya dapat jaringan dengan delapan atau sembilan orang lain di meja Anda.
Begitu juga jika Anda membuat janji dan Anda hanya menyediakan waktu sangat mepet dengan batas waktu yang Anda janjikan, maka sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Mungkin ada masalah lalu lintas atau Anda kesulitan parkir. Bahkan, bisa jadi Anda tidak yakin persis di mana gedung kantor tempat pertemuan akan dilaksanakan. Terlambat keterlambatan dalam memenuhi janji bisa menjadi "nilai mati" yang akan merugikan kemungkinan deal bisnis kita. Karena itu, aturan pertama adalah, datang selalu lebih awal.
• Jangan memaksa orang yang tidak bisa berkata YA, tapi jadikan ia sebagai teman. Sering kali, kita menemui "penjaga gerbang" yang bisa mempersulit kita untuk bertemu dengan para pengambil keputusan. Mereka bisa dari petugas keamanan, resepsionis, sekretaris, atau manajer level menengah. Jika menghadapi mereka, jangan sampai melakukan tindakan yang menunjukkan rasa tidak hormat kepadanya. Sebab, memang sudah tugas merekalah untuk menyaring tamu yang akan menemui bos mereka.
Untuk itu, usahakan Anda memiliki banyak kontak yang bisa membuka jalan menemui para pengambil keputusan. Jika memungkinkan, jadikan mereka sebagai teman. Buatlah suasana akrab dengan pegawai di berbagai lapisan di sebuah perusahaan yang akan kita bidik jadi rekanan atau klien kita. Apabila hal tersebut bisa kita lakukan, niscaya mereka pun tak akan segan untuk membantu kita, bahkan memberikan informasi yang kita perlukan untuk memudahkan langkah deal bisnis kita.
• Jangan pernah memulai pekerjaan sebelum adanya tanda tangan kontrak kerja. Sebagai pemilik usaha kecil, kadang-kadang kita merasa sangat antusias ketika seorang klien memberitahu bahwa ia akan memakai jasa atau membeli barang kita. Akibatnya, tanpa sadar, saking semangatnya, kita langsung bekerja sebelum ada surat perintah kerja (SPK) yang bisa jadi acuan sesuai nilai kontrak.
• Carilah siapa orang-orang "cadangan" yang bisa didapat untuk membantu bisnis. Saya pernah diberitahu seorang mentor saya di bisnis, bahwa setiap saat kita harus menyadari orang terbaik kita suatu saat pasti meninggalkan kita dengan berbagai alasan. Dari ingin mandiri hingga mendapat pekerjaan lain yang memberikan remunerasi lebih tinggi. Untuk itu, cobalah selalu cari dan siapkan SDM lain yang kira-kira bisa dan mumpuni untuk menjadi pengganti orang-orang andalan di bisnis kita.
• Ketahui persis berapa keuntungan yang bisa didapat dari setiap kontrak bisnis. Sebagai sebuah usaha kecil, kita sering kali melihat sisi bisnis dari pendapatan yang diperoleh. Hal ini memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah berapa besar keuntungan yang didapat sebenarnya. Jika ini bisa kita ketahui dengan pasti, maka kita akan bisa tahu, apakah bisnis yang ditawarkan masuk akal atau tidak.
Karena itu, kita wajib mengetahui dengan persis berapa uang yang kita hasilkan dari setiap aspek yang muncul dalam kontrak. Ada kalanya memang kita harus menyiapkan dana ekstra sebelum mendapatkan bayaran dari kontrak kerja yang dipercayakan kepada kita. Namun, sebisa mungkin, jangan sampai kita kelamaan menalangi sehingga hal itu tidak mengganggu cashflow. Jangan lupa, pastikan juga Anda menghitung benar-benar detail sampai ke hitungan seperti biaya tenaga, biaya administrasi, bahkan hingga ke transportasi untuk menjalankan usaha. Dengan detail yang sudah Anda persiapkan, maka ada banyak aspek yang bisa kita hitung sehingga benar-benar bisa mengetahui tingkat keuntungan yang bisa didapatkan.
Semoga membantu!
tips nya keren! berguna banget nih. makasih ya :)
BalasHapus